ALAT KOMUNIKASI ZAMAN DAHULU / TRADISIONAL
ALAT
KOMUNIKASI ZAMAN DAHULU / TRADISIONAL
Oleh Z. Wahidin
Dalam kehidupan sehari-hari
manusia membutuhkan interaksi antara satu dengan yang lain, adapun alat
komunikasi yang digunakan pada zaman dahulu yaitu sebagai berikut :
1.
Daun Lontar Dari
Sebuah Pohon
Daun lontar adalah media atau sarana
dalam menulis surat atau pesan kepada orang lain. Kertas belum ada, sehingga
daun menjadi pilihan orang zaman dulu untuk menyampaikan pesan. Selain itu,
Para raja zaman dulu, menggunakan daun lontar untuk menulis maklumat atau
pengumuman kepada rakyatnya.
Kegiatan komunikasi pada masa lalu sudah menggunakan
bahasa tulis pada media seperti, tulang hewan, prasasti dan daun lontar. Di Indonesia
kegiatan surat menyurat telah ada sejak jaman kerajaan-kerajaan Hindu seperti,
Pajajaran, Mataram, Majapahit, Kutai, Mataram dan Sriwijaya. Biasanya, untuk
berkirim surat kepada negeri tetangganya, pihak kerajaan menggunakan media daun
lontar, kulit kayu dan kulit hewan, tulang hewan, dan lempengan batu. Umumnya
media komunikasi yang digunakan adalah dengan daun lontar, dengan alasan daun
lontar sangat mudah didapatkan.
2.
Kentongan
Kentongan sebagai alat komunikasi yang ada di
masyarakat. Biasanya di gunakan untuk mengumunkan suatu berita atau peristiwa
yang terjadi. Para penjaga malam sering menggunakan kentongan sebagai meda
komunikasi ketika ada maling. Sehingga mendengar suara yang di keluarkan dari
kentongan itu membuat masyarakat keluar rumah untuk mencari tahu apa yang
sedang terjadi.
Informasi pasti tentang sejarah kentongan tidak di
temukan dengan pasti, namun yang pasti bahwa kentongan ini di kenal sebagai
alat komunikasi tradisional.
Kentongan atau yang dalam bahasa lainnya disebut jidor
adalah alat pemukul yang terbuat dari batang bambu atau batang kayu jati yang
dipahat.
Kegunaan kentongan didefinisikan sebagai tanda alarm,
sinyal komunikasi jarak jauh, morse, penanda adzan, maupun tanda bahaya. Ukuran
kentongan tersebut berkisar antara diameter 40cm dan tinggi 1,5M-2M. Kentongan
sering diidentikkan dengan alat komunikasi zaman dahulu yang sering
dimanfaatkan oleh penduduk yang tinggal di daerah pedesaan dan pegunungan
3.
Prasasti
Prasasti adalah piagam atau dokumen yang ditulis pada
bahan yang keras dan tahan lama. Penemuan prasasti pada sejumlah situs
arkeologi, menandai akhir dari zaman prasejarah, yakni babakan dalam sejarah
kuno Indonesia yang masyarakatnya belum mengenal tulisan, menuju zaman sejarah,
dimana masyarakatnya sudah mengenal tulisan. Ilmu yang mempelajai tentang
prasasti disebut Epigrafi.
Prasasti berfungsi untuk menandakan tempat atau lokasi
tertentu, zaman dulu membuat prassati sebagai tanda. Zaman dulu biasanya batu
yang di jadikan tempat untuk menulis prasasti.
Di antara berbagai sumber sejarah kuno Indonesia,
seperti naskah dan berita asing, prasasti dianggap sumber terpenting karena
mampu memberikan kronologis suatu peristiwa. Ada banyak hal yang membuat suatu
prasasti sangat menguntungkan dunia penelitian masa lampau. Selain mengandung
unsur penanggalan, prasasti juga mengungkap sejumlah nama dan alasan mengapa
prasasti tersebut dikeluarkan.
Dalam pengertian modern di Indonesia, prasasti sering
dikaitkan dengan tulisan di batu nisan atau di gedung, terutama pada saat peletakan
batu pertama atau peresmian suatu proyek pembangunan. Dalam berita-berita media
massa, misalnya, kita sering mendengar presiden, wakil presiden, menteri, atau
kepala daerah meresmikan gedung A, gedung B, dan seterusnya dengan
pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti. Dengan demikian istilah
prasasti tetap lestari hingga sekarang.
4.
Telepon Kaleng Yang
Terhubung Dengan Benang
Sebelum era penemuan telepon, dunia berkomunikasi
jarak jauh melalui cara tradisional, yakni kurir pos atau dengan merpati pos.
Kemudian sejarah mencatat percobaan pertama telepon kaleng dilakukan oleh
Robert Hooke seorang fisikawan dan polymath asal Inggris. Selama tahun
1664-1665 Hooke bereksperimen dengan transmisi suara menggunakan kawat. Awal
tahun 1667 Hooke berhasil membuat telepon kaleng.
Dalam periode waktu yang singkat telepon kaleng sempat
dipasarkan secara komersial, mengisi “kekosongan pasar” telepon listrik dari
Alexander Graham Bell. Saat paten Bell “berakhir”, telepon listrik kemudian
mengalami perkembangan inovasi yang hebat. Persis seperti telepon yang kita
kenal sekarang.
Telepon kaleng pun tak lagi dijual secara komersial.
Telepon kaleng justru populer di lingkungan pendidikan. Di sekolah-sekolah,
telepon kaleng diajarkan sebagai salah satu alat bermain sekaligus belajar akan
prinsip gelombang suara.
Kaleng yang di hubungkan dengan benang dan bisa
mendegar suara orang dengan jarak tertentu menjadi alat komunikasi tradisional
juga. Namun jarak yang di gunakan untuk berkomunikasi dengan alat tradisonal
ini tidak begitu jauh jaraknya, paling sekitar 5 sampai 10 meter.
5.
Tangan (Isyarat
Tangan)
Isyarat tangan masih banyak digunakan hingga saat ini.
Isyarat tangan sering digunakan untuk menyampaikan pesan rahasia yg hanya
dimengerti oleh orang-orang tertentu.
Referensi :
Id.Wikipedia. (2013, April 6). Prasasti.
Dipetik April 17, 2015, dari http://id.wikipedia. org/wiki/Prasasti
Kandunk. (2014, Mei
29). Alat Komunikasi Tradisional. Dipetik April 17, 2015, dari http://silontong.com/2014/05/29/21-alat-alat-komunikasi-tradisional-dan-15-modern/
Rastavara, D.
(2013, Desember 17). Fungsi Alat Komunikasi. Dipetik April 17, 2015,
dari
http://raja-jempol.blogspot.com/2013/12/gambar-dan-fungsi-alat-komunikasi.html
ALAT KOMUNIKASI ZAMAN DAHULU / TRADISIONAL
Reviewed by Z.Wahidin
on
21.06
Rating: 5